Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

100 BANTENG MERIAHKAN TAHUN BARU ISLAM

Malang -  Semarak Tahun Baru Islam di desa Mulyoagung Kecamatan Dau dimeriahkan oleh pertunjukan seni Pencak Silat dan karnaval 100 Banteng. Acara ini berlangsung dari tanggal 31 Oktober hingga 1 November dengan diikuti oleh paguyuban seni Pencak Silat dan Bantengan warga sekitar.
Tepat pada Sabtu malam tanggal 31 Oktober diadakan pertunjukan seni Pencak Silat dengan panggung yang sudah dipersiapkan di jalan Dermo desa Mulyoagung. Sedangkan, pada tanggal 1 November tepatnya siang sampai sore hari digelar karnaval 100 Banteng dari seluruh desa Mulyoagung dan partisipasi dari desa sekitar, seperti kesenian Bantengan Kudo Asmoro dari Sengkaling, persatuan pencak silat Macan Kembar dari Jetak Lor, Banteng Arimbi, persatuan pencak silat Sekar Kombang dari Jetis, paguyuban seni Banteng Abang Ireng, persatuan pencak silat Macan Loreng, Banteng Alas Purwo dari Jetis, Banteng Hawa Srikandi dari dusun Mojorejo, paguyuban pencak silat dan Bantengan Macan Putih dari dusun Dermo, dan masih banyak lainnya.
Warga begitu antusias dengan adanya perayaan ini. Terlihat dari banyaknya warga yang menyaksikan karnaval hingga memadati sepanjang jalan Dermo desa Mulyoagung. Sedangkan acara ini baru digelar secara besar-besaran pada tahun ini dan akan dijadikan acara tahunan dalam memperingati tahun baru Islam seperti yang dikatakan Bapak Heri selaku panitia pelaksana,Ini adalah langkah awal untuk memeriahkan tahun baru Islam, sekaligus bertujuan untuk melestarikan budaya-budaya lokal yang semakin lama semakin tergerus oleh kemajuan zaman dan akan dijadikan agenda tahunan bagi desa Mulyoagung”.

Secara tidak langsung kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya-budaya lokal kepada masyarakat khususnya anak-anak, yang nantinya akan menjadi generasi yang dapat melestarikan budaya lokal. Saat ini, Bantengan merupakan budaya Jawa Timur yang sedang marak-maraknya di masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa bantengan sudah mampu menarik perhatian di kalangan masyarakat sejak zaman dahulu. Tidak hanya orang dewasa saja, namun banyak kaum hawa yang meminati seni budaya Bantengan. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa harus dapat berpartisipasi dalam melestarikan budaya lokal. (cut)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...