Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

DARI LIMBAH JADI BERKAH

Mojokerto – Tangan kreatif Angga Darmawan (27) mampu menciptakan inovasi baru dari limbah di pemotongan daging Ayam. Usus yang semula menjadi limbah kini menjadi makanan ringan yang tetap mengandung gizi dan disukai oleh warga.
Usus, bukan sesuatu yang asing di telinga masyarakat Indonesia. Kebanyakan masyarakat jijik dan tidak suka memakannya. Namun berbeda halnya yang dilakukan oleh seorang pengusaha yang berasal dari Mojokerto ini.Usus diolah dan dikemas menjadi makanan ringan yang sangat lezat dengan beberapa varian rasa. Kali ini, usus dikemas menjadi sebuah keripik.
Angga sudah sekitar lima tahun menggeluti usaha berbahan dasar usus Ayam dari tahun 2010 hingga sekarang. Awalnya Angga tak pernah berpikir dan mempunyai niat untuk menjadi sebuah pebisnis muda.”Saya hanya ingin mencari penghasilan tambahan”, katanya. Awalnya Angga dan istri memiliki ide untuk mengolah limbah usus Ayam yang kebanyakan tidak dipakai sebagai bahan makanan, agar  bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kemudian mereka memberanikan diri untuk membuka usaha keripik usus dengan dana awal yang cukup banyak “saya memberanikan untuk membuka usaha ini dengan modal awal 100 juta”, ujarnya.
Dibantu istrinya dan 26 pekerja lainnya untuk membantu seluruh proses pembuatannya. Bahan baku usus Ayam diperoleh dari pabrik pemotongan Ayam (PT. Chaeron Pokpand Indonesia dan PT. Wonokoyo Jaya Corporindo). "Saya pesan khusus dari pabrik-pabrik pemotongan Ayam, karena dengan seperti itu kualitas usus yang didapatkan baik dan bersih," ujarnya.
Usaha keripik usus milik Angga ini diberi nama Mahkota snack. Bapak satu anak itu juga menjelaskan proses pembuatan keripik usus yang pertama, usus Ayam yang telah dipesan khusus tersebut diolah dan dicuci bersih. Setelah itu, menyiapkan tepung beras pilihan dan beberapa bumbu. "Bumbu umum saja, seperti Bawang Putih, Garam dan Tumbar. Kemudian diaduk dengan tepung beras tadi," jelasnya. Setelah itu, usus yang sudah bersih dicelup ke adonan bumbu dan tepung, kemudian digoreng. Saat proses penggorengan, keripik harus benar-benar kering. "Setelah digoreng, keripik usus ini disimpan dalam gentong-gentong. Tujuannya untuk menghilangkan minyak dan proses fermentasi, agar lebih enak dan renyah. Plastik untuk menyimpan harus benar-benar rapat, agar hasilnya maksimal," terangnya.

Saat ini pemasaran untuk keripik usus asal Mojokerto ini masih di beberapa wilayah saja yaitu Surabaya, Malang, dan Solo. Angga mengaku, dalam sebulan dia mampu memproduksi hingga 300 kg-500 kg usus Ayam. Omsetnya perbulan kini mencapai Rp 15 juta. Angga menjual keripik ususnya dalam beberapa ukuran dengan harga yang berbeda-beda dari ukuran 1 ons dengan harga 5000 rupiah sampai 1 kg dengan harga 40000 rupiah. Tidak hanya itu dalam keripik produksinya ini, Angga menawarkan dua rasa keripik usus ayam yaitu original dan balado. "Saya jual denganm ukuran yang berbebeda-beda,” ujarnya. (nng)

1 comment:

Anonymous said...

The Emperor Casino | Play Online at Shootercasino
Play and win 바카라 real money 제왕카지노 at The Emperor casino. Enjoy a unique online casino experience with over 온카지노 7000 slots and table games. Experience the best in

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...