Mojokerto – Tangan kreatif
Angga Darmawan (27) mampu menciptakan inovasi baru dari limbah di pemotongan daging
Ayam. Usus yang semula menjadi limbah kini menjadi makanan ringan yang tetap mengandung
gizi dan disukai oleh warga.
Usus,
bukan sesuatu yang asing di telinga masyarakat Indonesia. Kebanyakan masyarakat
jijik dan tidak suka memakannya. Namun berbeda halnya yang dilakukan oleh seorang
pengusaha yang berasal dari Mojokerto ini.Usus diolah dan dikemas menjadi makanan
ringan yang sangat lezat dengan beberapa varian
rasa. Kali ini, usus dikemas menjadi sebuah keripik.
Angga
sudah sekitar lima tahun menggeluti usaha berbahan
dasar usus Ayam dari tahun 2010 hingga sekarang. Awalnya Angga tak pernah berpikir
dan mempunyai niat untuk menjadi sebuah pebisnis muda.”Saya hanya ingin mencari
penghasilan tambahan”, katanya. Awalnya Angga dan istri memiliki ide untuk mengolah
limbah usus Ayam yang kebanyakan tidak dipakai sebagai bahan makanan, agar bisa menghasilkan
pundi-pundi rupiah. Kemudian mereka memberanikan diri untuk membuka usaha keripik
usus dengan dana awal yang cukup banyak “saya memberanikan untuk membuka usaha ini
dengan modal awal 100 juta”, ujarnya.
Dibantu
istrinya dan 26 pekerja lainnya untuk membantu seluruh proses pembuatannya.
Bahan baku usus Ayam diperoleh dari pabrik pemotongan Ayam (PT. Chaeron Pokpand
Indonesia dan PT. Wonokoyo Jaya Corporindo). "Saya pesan khusus dari pabrik-pabrik
pemotongan Ayam, karena dengan seperti itu kualitas usus yang didapatkan baik dan
bersih," ujarnya.
Usaha keripik usus milik Angga ini diberi nama Mahkota snack. Bapak satu anak itu juga menjelaskan proses pembuatan keripik usus yang pertama, usus Ayam yang telah dipesan khusus tersebut diolah dan dicuci
bersih. Setelah itu, menyiapkan tepung beras pilihan dan beberapa bumbu. "Bumbu
umum saja, seperti Bawang Putih, Garam dan Tumbar. Kemudian diaduk dengan tepung
beras tadi," jelasnya. Setelah itu, usus yang sudah bersih dicelup ke adonan
bumbu dan tepung, kemudian digoreng. Saat proses penggorengan, keripik
harus benar-benar kering. "Setelah digoreng, keripik
usus ini disimpan dalam gentong-gentong. Tujuannya untuk menghilangkan minyak dan
proses fermentasi, agar lebih enak dan renyah. Plastik untuk menyimpan harus benar-benar
rapat, agar hasilnya maksimal," terangnya.
Saat
ini pemasaran untuk keripik usus asal Mojokerto ini masih di beberapa wilayah saja yaitu Surabaya,
Malang, dan Solo. Angga mengaku, dalam sebulan dia mampu memproduksi hingga 300
kg-500 kg usus Ayam. Omsetnya perbulan kini mencapai Rp 15 juta. Angga menjual keripik
ususnya dalam beberapa ukuran dengan harga yang berbeda-beda dari ukuran 1 ons dengan
harga 5000 rupiah sampai 1 kg dengan harga 40000 rupiah. Tidak hanya itu dalam keripik
produksinya ini, Angga menawarkan dua rasa keripik usus ayam yaitu original dan balado.
"Saya jual denganm ukuran yang berbebeda-beda,” ujarnya. (nng)
1 comment:
The Emperor Casino | Play Online at Shootercasino
Play and win 바카라 real money 제왕카지노 at The Emperor casino. Enjoy a unique online casino experience with over 온카지노 7000 slots and table games. Experience the best in
Post a Comment