Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

EKSOTIK CAHAYA LAMPION TARIK MINAT MASYARAKAT

BATU- Khalid adalah seorang pengusaha yang begitu cekatan dalam berkarya sebagai pengrajin lampion. Karyanya begitu bagus dan unik. Lampion ini sangat diminati oleh masyarakat baik dari bentuknya yang bervariasi dan unik. Kerajinan ini telah dikirim ke beberapa daerah di antaranya Kalimantan, Lombok, Bali, Sulawesi, Sumatera, Ambon, Jakarta, kemudian yang paling jauh di ekspor ke Italy. Lampion ini berdiri cukup lama sekitar 20 tahun, awalnya produksi di Bali dan untuk di daerah Batu sendiri telah berdiri sekitar 1 tahun yang terdiri dari 18 karyawan.
Penerangan lampu sangat diperlukan untuk menerangi cahaya di ruangan, baik di kamar atau di ruang yang lainnya. Selain itu, lampu lampion dapat menghias ruang sehingga pemandangan di ruangan menjadi tambah menarik. Selain rumah yang membutuhkan  berbagai inovasi bentuk dan bahan ini juga sangat dibutuhkan untuk aksesori ruangan di hotel-hotel berbintang, restoran, kafe dan acara-acara spesial.
Khalid pengusaha lampion mengungkapkan bahwa ada berbagai macam bentuk dan model. Ada bentuk Bintang, Bulat, Belimbing, Strawberry, Bunga dan masih banyak lagi bentuk lainnya. Terdiri dari beberapa kerajinan lain yakni kerajinan anyaman tempat tisu, wadah galon, dan tergantung juga dari pemesanan. Bahan terbuat dari sintetis atau plastik dan besi batu Neyser. Bahan ini dipilih karena tidak mudah rusak karena bisa tahan lama,  untuk warnanya tidak mudah pudar apabila terbakar, karena terbuat dari plastik asli. Bahan ini diperoleh dari Karang Ploso secara langsung dan melalui informasi teman sehingga dapat diekspor dari Surabaya dan Tangerang. “Sudah mempunyai channel dalam pembelian sebuah bahan yang dari luar kota,ujarnya.
“Proses produksi menggunakan bahan Sintetis dan besi Batu Neyser kemudian dianyam atau dirajut. Anyaman dalam istilah persilatan disebut Anyaman Ruwet, dalam bahasa anak perkuliahan Anyaman Brekele. Dalam proses menganyam juga banyak dibantu oleh teman-teman karyawan yang lainnya. Proses belajar membuat lampion secara Autodidag, kemudian juga belajar dari teman dan saling mengajarkan antara teman yang satu dengan teman lainnya  bagaimana cara membuat lampion yang bagus atau saling ajar-ajaran. Fokus total produksinya di rumah mulai dari pengelasan, pengkrangkaan dan di toko tinggal proses penganyaman. Dilihat dari proses penganyamannya begitu ruwet seperti ngawur tetapi tidak ngawur,” ungkapnya.

Penjualannya baru sempat terpikir untuk dijual melalui online, tetapi tidak untuk semua media sosial. Hanya sekedar upload di facebook saja. Ada hal yang perlu diperhatikan pula ketika penjualannya melalui online. kebanyakan model yang di order oleh pembeli sehingga sangat ribet, tidak sempat, membuang-buang waktu juga dan takut tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu, konsumen bisa secara langsung melihat dan memesan di toko dengan berbagai model dan warna sesuai selera. Kelebihan dari lampion ini bisa dikirim ke luar kota bahkan ke luar negeri karena tidak mudah rusak. Bahkan di tumpuk-tumpuk sekalipun tidak akan mudah pecah.  (arn)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...