BATU-
Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Kebun Strawberry milik Bapak Nursaid menjadi salah
satu tempat wisata petik Strawberry
yang sudah berjalan kurang lebih
7
tahun. “Kebun Strawberry
yang ditanam di tiga lokasi menjadi tempat wisata yang menjanjikan untuk saya”,
ujar Bapak Nursaid. Berbeda
dengan tempat wisata petik Strawberry
yang lain, di desa Pandanrejo memakai cara menanam di tempat lapang yang luas
dengan sistem polybag. Pengunjung
wisata lebih didominasi oleh anak-anak sekolah, namun tempat wisata ini tak ada
batasan khusus untuk pengunjung. Tidak hanya sebagai sarana petik Strawberry, para
pengunjung dapat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana cara menanam,
mengenal ciri-ciri buah yang siap petik, dan memetik buah Strawberry dengan benar.
Dengan biaya masuk perorang Rp. 35.000, pengunjung dapat memetik sesuka hati dan
membawa beberapa oleh-oleh yang juga diproduksi oleh Bapak Nursaid.
Selain
wisata petik Strawberry,
Bapak Nursaid tidak hanya
puas dengan mengelola kebun Strawberrynya
sebagai usaha yang menguntungkan, beliau juga mengembangkan hasil buah Strawberry tersebut
dengan mengolah menjadi produk yang dapat dinikmati dan menjadi produk unggul.
Produk yang telah dipasarkan oleh Bapak
Nursaid diantaranya sari buah, selai buah
dan dodol buah Strawberry.
“Banyak kendala yang saya hadapi saat memasarkan produk tersebut, ada produk menyamai
label produk saya dengan nama Natural
sehingga saya memutuskan untuk mengalah dan mengganti nama menjadi Wahyu, dan yang kedua cara menentukan
masa expired
produk yang masih manual, dulu awalnya saya ingin membuat dodol Strawberry harus
melakukan percobaan hingga 7
bulan
untuk memastikan dodol masih layak atau sudah jelek. Namun sekarang sudah dapat
label expired
yang diuji di pusat kantor pemasaran desa”, ujar Nursaid.
Dampak
menaiknya pengunjung wisata petik Strawberry
dirasakan oleh Bapak
Nursaid, ada kalanya
Bapak Nursaid menutup
sementara tempat wisatanya dikarenakan banyak pohon yang belum siap berbuah dan
dipetik. Beliau juga memulai mencoba untuk menanam buah Arbei sebagai bahan baku
penghasil produk sebelumnya. Nursaid menambahkan, “Adanya
produk baru merupakan bentuk sebuah perkembangan baru dan sebuah kemajuan”. (alf)
No comments:
Post a Comment