Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

WISATA PETIK STRAWBERRY

BATU- Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Kebun Strawberry milik Bapak Nursaid menjadi salah satu tempat wisata petik Strawberry yang sudah berjalan kurang lebih 7 tahun. “Kebun Strawberry yang ditanam di tiga lokasi menjadi tempat wisata yang menjanjikan untuk saya”, ujar Bapak Nursaid. Berbeda dengan tempat wisata petik Strawberry yang lain, di desa Pandanrejo memakai cara menanam di tempat lapang yang luas dengan sistem polybag. Pengunjung wisata lebih didominasi oleh anak-anak sekolah, namun tempat wisata ini tak ada batasan khusus untuk pengunjung. Tidak hanya sebagai sarana petik Strawberry, para pengunjung dapat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana cara menanam, mengenal ciri-ciri buah yang siap petik, dan memetik buah Strawberry dengan benar. Dengan biaya masuk perorang Rp. 35.000, pengunjung dapat memetik sesuka hati dan membawa beberapa oleh-oleh yang juga diproduksi oleh Bapak Nursaid.
Selain wisata petik Strawberry, Bapak Nursaid tidak hanya puas dengan mengelola kebun Strawberrynya sebagai usaha yang menguntungkan, beliau juga mengembangkan hasil buah Strawberry tersebut dengan mengolah menjadi produk yang dapat dinikmati dan menjadi produk unggul. Produk yang telah dipasarkan oleh Bapak Nursaid diantaranya sari buah, selai buah dan dodol buah Strawberry. “Banyak kendala yang saya hadapi saat memasarkan produk tersebut, ada produk menyamai label produk saya dengan nama Natural sehingga saya memutuskan untuk mengalah dan mengganti nama menjadi Wahyu, dan yang kedua cara menentukan masa expired produk yang masih manual, dulu awalnya saya ingin membuat dodol Strawberry harus melakukan percobaan hingga 7 bulan untuk memastikan dodol masih layak atau sudah jelek. Namun sekarang sudah dapat label expired yang diuji di pusat kantor pemasaran desa”, ujar Nursaid.
Dampak menaiknya pengunjung wisata petik Strawberry dirasakan oleh Bapak Nursaid, ada kalanya Bapak Nursaid menutup sementara tempat wisatanya dikarenakan banyak pohon yang belum siap berbuah dan dipetik. Beliau juga memulai mencoba untuk menanam buah Arbei sebagai bahan baku penghasil produk sebelumnya. Nursaid menambahkan, “Adanya produk baru merupakan bentuk sebuah perkembangan baru dan sebuah kemajuan”. (alf)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...