Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

BEM UMM TAMPUNG ASPIRASI MAHASISWA

UMM- memperingati hari sumpah pemuda, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Malang, mengadakan dialog gerakan sumpah pemuda yang berjudul “Pemuda Menggugat”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang Student Center (ruang sidang) lantai 4. Acara tersebut dihadiri oleh Syahrir Mustafa selaku Wapres (Wakil Presiden) BEM UMM, Dosen FISIP Bapak Lutfi Yahyadi Gunawan beserta pihak Kastratsospol UMM. Dialog tersebut akan membahas dua permasalahan pokok bagi mahasiswa, yakni masalah infrastrukur dan nasib mahasiswa cadangan hendak dibawa ke mana.
Diskusi dilakukan dengan tiga tahapan. Pertama, Bapak  Lutfi menyampaikan materi tentang sumpah pemuda. Kedua, Mahasiswa berbicara (khusus dialog). Ketiga, motivasi dari pemateri dialog. Acara seperti ini mengingat acara gerakan pemuda pada masa kepresidenan Soekarno “Peduli Soekarno”, Indonesia menggugat 4000 orang pemuda penantang Jepang, ujar Bapak  Lutfi. Dunia politik pada masa kepemimpinan Soekarno saat itu sedang gencar-gencarnya terjadi dan menumbuhkan semangat pemuda Indonesia untuk mengembalikan hak-hak kaum pemuda. Era kepemimpinan Soekarno pemuda berusia 14-21 tahun menjadi penggerak terciptanya Indonesia merdeka. Betapa aktifnya pemuda untuk menggerakkan dirinya menjadi pemuda yang aktif dan bersemangat.
Namun, posisi politik bagi pemuda sekarang kurang menunjukkan semangat seperti di era kepemimpinan Soekarno. Gerakan pemuda sekarang kurang momentum  dan kurang atas ideologi. Artinya, pemuda sekarang kurang mampu menciptakan semangat pemuda yang membawa perubahan tetapi cenderung menunggu ada momentum untuk memulainya. Hal seperti itu disebabkan karena para aktivis yang mengkritik secara langsung aturan pemerintah sekarang segera ditindak tegas. “Sejarah selalu mengikuti selera penguasa,” kata Bapak Lutfi. Itulah nama yang tepat untuk menyebut politik dalam pemuda sekarang. Artinya, masa kepepimpinan seseorang berpengaruh terhadap dunia politik dalam negeri.
Pemuda dibatasi oleh aturan-aturan pemerintah dan ujungnya akan dimasukkan ke dalam jeruji besi, jika ada pemuda atau aktivis yang mengkritik atas kebijakan pemerintah. Tidak luput namanya tindakan suap-menyuap terhadap pemuda. Hasil pembatasan seperti itu pula menyebabkan pemuda saat ini tidak bisa berbuat apa-apa. Pemuda seakan membisu, karena suap-menyuap dari pihak-pihak tertentu. Adanya demonstrasi bayaran juga menyebabkan semangat sepenuh hati untuk menumbuhkan inspirasi terjajah begitu saja.
Itulah liku-liku dunia pemuda yang kurang akan prestasi. BEM UMM Berinisiatif menumbuhkan semangat 45 para pemuda dari hasil inspirasinya untuk membangun dan mengembalikan hak-hak bagi mahasiswa khususnya mahasiswa UMM. (asd)
mlah ruangan dan prasarana ruang perkuliahan. Menurut Syultonil (21), salah satu mahasiswa jurusan Farmasi, “Jumlah ruangan kampus II sangat terbatas dan sangat memerlukan tambahan ruangan, apalagi tahun 2016 akan membentuk profesi Farmasi”. Terdapat beberapa LCD di dalam ruang perkuliahan yang rewel. Speaker di dalam ruang perkuliahan pun hampir semua rusak sampai sekarang belum diperbaiki dan kurang diperhatikan.

Terbatasnya ruang perkuliahan menyebabkan beberapa permasalahan. Pertama, banyak mahasiswa yang mengeluh, sebut saja LI (21), salah satu mahasiswa Prodi Keperawatan UMM, “Jadwal adalah penyakit FIKES dari dulu sampai sekarang, tetap saja diPHP (Pemberi Harapan Palsu) jadwal, terus apa gunanya dibuat jadwal?”. Dari pernyataan tersebut terkesan sangat kecewa dengan keterbatasan ruang perkuliahan yang berimbas pada perkuliahan molor. (lal/fau)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...