Banyuwangi - Berbicara
kuliner di Kabupaten
Banyuwangi yang terkenal dengan julukan "Sunrise of Java" tidak bisa
dilepaskan dengan Rujak
Soto.
Kuliner nyentrik perpaduan antara rujak sayur dengan soto babat menghasilkan
rasa unik yang selalu dicari.
Festival Rujak Soto yang digelar pada 20 September
2014 berhasil mengantarkan Mak Pur atau yang biasa dipanggil Bu Salam ini menjadi
Penyaji Terbaik 1 Festival Rujak Soto Kategori C (PHRJ, Penjual/ Warung, Rujak
Soto dan
Umum). Awalnya, Mak Pur merasa takut ketika dipanggil oleh pihak kecamatan untuk mewakili Srono pada acara Festival Rujak Soto yang bertempat di Gedung Wanita kabupaten Banyuwangi tahun lalu. Namun, semenjak menjadi juara itulah warung Mak Pur justru semakin ramai pembeli.
Umum). Awalnya, Mak Pur merasa takut ketika dipanggil oleh pihak kecamatan untuk mewakili Srono pada acara Festival Rujak Soto yang bertempat di Gedung Wanita kabupaten Banyuwangi tahun lalu. Namun, semenjak menjadi juara itulah warung Mak Pur justru semakin ramai pembeli.
Mak Pur sudah 5 tahun mendirikan usaha warung Rujak Soto yang berada di Jalan
Raya Srono Kabupaten Banyuwangi. Menurutnya, Rujak Soto buatannya ini berbeda
dengan Rujak
Soto
yang lain. Bumbu
Rujak
Soto yang
khas inilah yang menjadikan warung Mak Pur tak pernah sepi pelanggan. Bumbu Rujak terdiri dari Kacang, Petis, Garam, Asam, Terasi, Gula Merah, hingga Pisang Klutuk. Untuk pedasnya, bisa
disesuaikan dengan pesanan dari konsumen. Setelah bumbu siap, lalu dicampurkan sayur yang direbus
seperti Kangkung,
Kacang
Panjang,
Toge,
lontong dan potongan Tahu serta Tempe yang digoreng. Setelah
selesai, Rujak
dihidangkan di
mangkuk dan selanjutnya diberi
kuah Soto
babat Sapi.
Mak Pur mengaku tidak pernah kesulitan mendapatkan bahan-bahan Rujak Sotonya.
Menurut
Febi salah satu pembeli asal Malang, “Yang paling kental itu kuah Sotonya, ditambah paduan Rujak dan Kacangnya itu yang membuat kuat
rasanya, enak, unik juga”. Selain
menjadi makanan kesukaan masyarakat Banyuwangi,
Rujak Soto menjadi makanan yang paling dicari bagi wisatawan yang sedang berlibur di
Banyuwangi.
Duhulu,
warung milik Mak Pur ini bukan warung yang bersedia menjual Rujak Soto, melainkan hanya
warung nasi biasa. Akan tetapi,
Mak Pur merasa kewalahan dan mengganti usahanya menjadi Rujak Soto. Warung Rujak Soto Mak Pur ini buka
pukul 09.30-16.30 dengan harga seporsinya Rp.16.000,-. “Biasanya saya kalau
hari Minggu libur, hari biasa bukanya paling sore sampai jam setengah lima,
tapi kalau badannya capek
ya tidak
sampai sore sudah tutup,” ungkap Mak Pur.
Tiap harinya Rujak
Soto
Mak Pur selalu habis dibeli. Pelanggannya bukan hanya masyarakat
Banyuwangi,
tetapi juga dari luar kota, seperti Malang, Jakarta, dan Surabaya. Beliau tidak
punya niat untuk mencari karyawan atau bahkan memperbesar warungnya. Namun kesederhanaan
warung Mak Pur ini tidak mempengaruhi minat pembeli untuk merasakan Rujak Soto buatannya. “Badannya sudah tua mbak, gini aja sudah cukup yang penting
warung saya laris,” harapnya.(dio)
No comments:
Post a Comment