Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

ESENSI ETIKA DAN ESTETIKA PADA NOVEL

Temu Pengarang: Djoko Soeyono (kiri) dan Junaidi Setiyono (kanan)
memberi materi kepada Peserta Temu Pengarang
Malang – Temu Pengarang dan Ahli Sastra yang bertema “Paradigma Estetika dan Etika Novel Indonesia Setelah Kurun Tahun 2000-an” diadakan di Ruang Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah Malang  yang diselenggarakan pada 3 Oktober 2015 oleh Program Studi (PRODI) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kegiatan ini juga didukung oleh Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan  (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang.
            Temu pakar dan ahli satrawan ini mendatangkan dua pemateri yakni, Bapak Prof. Djoko Saryono dan penulis novel Glonggong tidak lain ialah Bapak Junaedi Setiyono. Kegiatan ini dihadiri 40 mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari S1 maupun Pascasarjana. Acara berlangsung mulai pukul 09.00-12.30 WIB. Dalam acara tersebut, tidak hanya membicarakan dari segi materi terkait etika novel, tetapi berbicara mengenai estetika novel Glonggong karya Junaedi Setiyono. Dengan menghadirkan pakar dan ahli sastra, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga sangat menikmati materi yang telah disampaikan oleh pembicara. Meski demikian, belum diketahui pasti bahwa semua peserta akan paham mengenai etika dalam novel. Prof. Djoko Saryono selaku pemateri mengatakan etika pengarang karya sastra itu pasti memiliki paradigma, seorang pengarang menggunakan etika, menggunakan pola pikir dari ilmu pengetahuan. Misalnya, Ahmad Tohari menulis novelnya selalu menggunakan paradigm agama cultural, paradigma itu sangat penting bagi pengarang.
            Universitas Muhammadiyah Malang berpotensi sebagai perguruan tinggi swasta terkemuka se-Jawa Timur memiliki kepedulian yang tinggi terhadap wawasan mahasiswa. Oleh karena itu, para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menggelar acara temu sastrawan guna memberikan wawasan terkait ilmu Sastra pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. “Suatu kehormatan saya datang di Universitas Muhammadiyah Malang sebagai pemateri, karena Universitas Muhammadiyah Malang adalah salah satu universitas unggul di Jawa Timur,” ungkap Junaedi Setiyono.

            Pelaksanaan temu sastrawan sangat bermanfaat bagi mahasiswa Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang, esensi acara demikian untuk membuka wawasan paradigma dalam kajian sastra, selain itu yang lebih menarik dalam temu sastrawan ini banyak membicarakan estetika pada novel Glonggong karya Junaedi Setiyono yang masuk lima besar dalam sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2006. “Dalam sastra agar mudah dipahami tidak mengandung estetika yang berlebihan, tetapi meski seperti itu estetika tetap perlu, asalkan seimbang tidak berbelit-belit. Sastra agar dapat dinikmati pembaca itu memang temanya lebih baik universal, meski temanya agama Islam, tetapi penulis harus cerdas menyampaikan pesan agar karya sastra itu juga dapat dinikmati pembaca nonislam,” ujar Junaedi Setiyono. (bun)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...