UMM
- Infrastruktur kampus Universitas Muhammadiyah Malang kurang memadai, baik
ruang kelas maupun area parkir mahasiswa. Setiap tahun ruang kelas dan area
parkir semakin terbatas. Hal ini disebabkan Out
Put dan In Put mahasiswa
berbanding terbalik. Tanpa disadari sebagian besar mahasiswa kesulitan untuk
mencari ruang kelas. Kesulitan ini terjadi jika ada penggantian perkuliahan
atau adanya perkuliahan tambahan secara mendadak. Hal ini disebabkan oleh out put dan in put mahasiswa yang kurang seimbang. Selain itu, kenyamanan
fasilitas juga masih minim untuk mahasiswa.
Novi selaku mahasiswa semester 7
prodi PGSD mengatakan bahwa “Infrastruktur kampus UMM khususnya GKB I kurang
memadai. Pertama, ruang kelas
terkadang masih kotor, kenyamanan juga terganggu karena panasnya ruang
perkuliahan meski ada kipas angin dalam ruangan. Kedua, area parkir berlubang-lubang dan antrian panjang sering kali
masih terjadi pada pagi hari, sehingga mahasiswa yang hendak kuliah menjadi
terlambat masuk kelas. Hal seperti itu memaksa mahasiswa untuk berangkat lebih
awal (bagi pengguna kendaraan roda dua). Ketiga,
mahasiswa tidak tahu harus mengeluh kepada siapa, dimana hak-hak mahasiswa yang
sebenarnya terkait kenyamanan ruang kelas, area parkir, dll. Mahasiswa kebingungan
harus mengeluh kepada siapa selain pada teman sejawat.
Sebagian besar hak-hak mahasiswa dijajah oleh
pihak kampus. Adanya perkuliahan malam dan perkuliahan hari Sabtu. Menurut
Gloria selaku Mahasiswa UMM Prodi Informatika, “Adanya perkuliahan malam di
kampus III UMM tidak etis karena kuliah malam dapat menimbulkan banyak masalah,
salah satunya jika tempat tinggalnya jauh dari kampus bagi mahasiswa pejalan
kaki harus naik angkot atau jalan kaki sendirian, dan semacam itu bisa menimbulkan
ancaman bagi mahasiswa. Selain itu kuliah hari Sabtu juga menghambat mahasiswa
yang ingin bertemu dengan keluarga”.
Bashor selaku mahasiswa UMM Prodi
Teknologi Informatika, juga mempunyai harapan, “Kenyamanan dan fasilitas, ruang
kelas, tempat parkir, dll, lebih ditingkatkan lagi, agar mahasiswa dapat
menikmati fasilitas dari kampus senyaman mungkin”. Fasilitas dan kenyamanan
mahasiswa atas hak-haknya, mahasiswa sangat berharap banyak bagi pihak kampus
untuk mengembalikan sepenuhnya kepada mahasiswa meskipun perbaikan-perbaikan di
lingkungan kampus sudah direalisasikan.
Selain Kampus III, banyak juga kekurangan
pada infrastruktur di kampus II UMM. terutama pada ruangan perkuliahan. Mahasiswa
jurusan Keperawatan dan Farmasi banyak mengeluh dengan jumlah ruangan dan
prasarana ruang perkuliahan. Menurut Syultonil (21), salah satu mahasiswa
jurusan Farmasi, “Jumlah ruangan kampus II sangat terbatas dan sangat memerlukan
tambahan ruangan, apalagi tahun 2016 akan membentuk profesi Farmasi”. Terdapat
beberapa LCD di dalam ruang perkuliahan yang rewel. Speaker di dalam
ruang perkuliahan pun hampir semua rusak sampai sekarang belum diperbaiki dan
kurang diperhatikan.
Terbatasnya ruang perkuliahan
menyebabkan beberapa permasalahan. Pertama,
banyak mahasiswa yang mengeluh, sebut saja LI (21), salah satu mahasiswa Prodi
Keperawatan UMM, “Jadwal adalah penyakit FIKES dari dulu sampai sekarang, tetap
saja diPHP (Pemberi Harapan Palsu) jadwal, terus apa gunanya dibuat jadwal?”. Dari
pernyataan tersebut terkesan sangat kecewa dengan keterbatasan ruang
perkuliahan yang berimbas pada perkuliahan molor. (lal/fau)
No comments:
Post a Comment