Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

MAHASISWA KELUHKAN INFRASTRUKTUR KAMPUS

UMM - Infrastruktur kampus Universitas Muhammadiyah Malang kurang memadai, baik ruang kelas maupun area parkir mahasiswa. Setiap tahun ruang kelas dan area parkir semakin terbatas. Hal ini disebabkan Out Put dan In Put mahasiswa berbanding terbalik. Tanpa disadari sebagian besar mahasiswa kesulitan untuk mencari ruang kelas. Kesulitan ini terjadi jika ada penggantian perkuliahan atau adanya perkuliahan tambahan secara mendadak. Hal ini disebabkan oleh out put dan in put mahasiswa yang kurang seimbang. Selain itu, kenyamanan fasilitas juga masih minim untuk mahasiswa.
Novi selaku mahasiswa semester 7 prodi PGSD mengatakan bahwa “Infrastruktur kampus UMM khususnya GKB I kurang memadai. Pertama, ruang kelas terkadang masih kotor, kenyamanan juga terganggu karena panasnya ruang perkuliahan meski ada kipas angin dalam ruangan. Kedua, area parkir berlubang-lubang dan antrian panjang sering kali masih terjadi pada pagi hari, sehingga mahasiswa yang hendak kuliah menjadi terlambat masuk kelas. Hal seperti itu memaksa mahasiswa untuk berangkat lebih awal (bagi pengguna kendaraan roda dua). Ketiga, mahasiswa tidak tahu harus mengeluh kepada siapa, dimana hak-hak mahasiswa yang sebenarnya terkait kenyamanan ruang kelas, area parkir, dll. Mahasiswa kebingungan harus mengeluh kepada siapa selain pada teman sejawat.
 Sebagian besar hak-hak mahasiswa dijajah oleh pihak kampus. Adanya perkuliahan malam dan perkuliahan hari Sabtu. Menurut Gloria selaku Mahasiswa UMM Prodi Informatika, “Adanya perkuliahan malam di kampus III UMM tidak etis karena kuliah malam dapat menimbulkan banyak masalah, salah satunya jika tempat tinggalnya jauh dari kampus bagi mahasiswa pejalan kaki harus naik angkot atau jalan kaki sendirian, dan semacam itu bisa menimbulkan ancaman bagi mahasiswa. Selain itu kuliah hari Sabtu juga menghambat mahasiswa yang ingin bertemu dengan keluarga”.
Bashor selaku mahasiswa UMM Prodi Teknologi Informatika, juga mempunyai harapan, “Kenyamanan dan fasilitas, ruang kelas, tempat parkir, dll, lebih ditingkatkan lagi, agar mahasiswa dapat menikmati fasilitas dari kampus senyaman mungkin”. Fasilitas dan kenyamanan mahasiswa atas hak-haknya, mahasiswa sangat berharap banyak bagi pihak kampus untuk mengembalikan sepenuhnya kepada mahasiswa meskipun perbaikan-perbaikan di lingkungan kampus sudah direalisasikan.
Selain Kampus III, banyak juga kekurangan pada infrastruktur di kampus II UMM. terutama pada ruangan perkuliahan. Mahasiswa jurusan Keperawatan dan Farmasi banyak mengeluh dengan jumlah ruangan dan prasarana ruang perkuliahan. Menurut Syultonil (21), salah satu mahasiswa jurusan Farmasi, “Jumlah ruangan kampus II sangat terbatas dan sangat memerlukan tambahan ruangan, apalagi tahun 2016 akan membentuk profesi Farmasi”. Terdapat beberapa LCD di dalam ruang perkuliahan yang rewel. Speaker di dalam ruang perkuliahan pun hampir semua rusak sampai sekarang belum diperbaiki dan kurang diperhatikan.

Terbatasnya ruang perkuliahan menyebabkan beberapa permasalahan. Pertama, banyak mahasiswa yang mengeluh, sebut saja LI (21), salah satu mahasiswa Prodi Keperawatan UMM, “Jadwal adalah penyakit FIKES dari dulu sampai sekarang, tetap saja diPHP (Pemberi Harapan Palsu) jadwal, terus apa gunanya dibuat jadwal?”. Dari pernyataan tersebut terkesan sangat kecewa dengan keterbatasan ruang perkuliahan yang berimbas pada perkuliahan molor. (lal/fau)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...