Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

PRAHARA DIALOG SUMPAH PEMUDA BEM UMM

“Pemuda Menggugat” , ruang sidang lantai 4 FKIP (Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan), menjadi saksi diadakannya dialog sumpah pemuda. Dialog gerakan sumpah pemuda diadakan oleh BEM UMM (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang). Hal ini dilakukan untuk memperingati hari sumpah pemuda dan untuk menumbuhkan semangat pemuda khususnya mahasiswa. Acara tersebut juga dihadiri oleh Syahrir Mustofa selaku Wapres (Wakil Presiden) BEM UMM. Selain itu, dihadiri oleh Bapak Lutfi Gunawan (Dosen FISIP) sebagai pemateri.
Acara dibuka dengan baik oleh Wapres BEM dan pemateri (Bapak Lutfi). Hadirnya moderator juga menghidupkan acara dan sangat membantu jalannya diskusi. Pada pemberitahuan tertulis, dalam dialog akan membahas dua masalah pokok, yakni infrastruktur dan nasib mahasiswa cadangan. Masalah infrastruktur mencakup ruang kelas yang tidak memadai hingga adanya perkuliahan malam, dan area parkir yang kurang memadai.
Memasuki acara inti, kebingungan terjadi antara pemateri dan tamu undangan. Mahasiswa yang hadir kebingungan harus memulai dari mana untuk menyampaikan aspirasinya. Ketidak jelasan acara tersebut disebabkan oleh kurang matangnya kesiapan pihak BEM UMM dalam melaksanakan kegiatan. Menurut Hilda selaku tamu undangan, “Acara yang diadakan oleh BEM UMM sebenarnya baik  dan ini baru pertama kalinya mahasiswa diajak untuk memberikan aspirasinya baik untuk mengembalikan hak-hak mahasiswa yang selama ini waktu, tenaga, dan biaya terkuras dalam masa perkuliahan. Namun, kesiapan pihak penyelenggara kurang mempersiapkan acara ini dengan sungguh-sungguh”.
Ketidak siapan pihak penyelenggara terlihat dari para tamu undangan yang kurang rapi dalam segi penataan tempat duduk dan dalam acara inti, pemateri, Wapres BEM, dan moderator keteteran dan kebingungan  untuk mengajak tamu undangan menyatu dalam diskusi. Selain itu, kebingungan terlihat dari para tamu undangan ketika moderator bertanya dan semua undangan berdiam diri tidak ada yang bersuara. Mau dibawa ke mana arah dialog seperti itu. Acara inti diisi dengan saling melontarkan pertanyaan kepada pemateri dan moderator atas kejelasan apa yang akan dibahas dalam dialog. Hingga akhirnya tidak ada benang merah dalam dialog tersebut.
Kastratsospol UMM kebingungan menjelaskan tujuan diskusi pada tamu undangan. Menurut Panitia penyelenggara, tujuan diadakannya dialog seperti ini, ingin mengajak  mahasiswa mengkirtik kebijakan pihak kampus terkait tentang infrastruktur dan nasib mahasiswa cadangan. Kastratsospol UMM ingin memberikan wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan keluh-kesahnya atas ketidaknyamanan selama menjalankan perkuliahan. Maksud baik yang dilakukan oleh Kastratsospol UMM berakibat buruk bagi penyelenggaraan dialog yang isinya hanya pertikaian antara apa yang akan dibahas dan apa yang akan disampaikan oleh pemateri. Hal tersebut juga dipertegas oleh Bapak Lutfi selaku pemateri dan Dosen FISIP kampus UMM, “Jika kehadiran saya kurang membuat nyaman para tamu undangan, alangkah baiknya saya pergi dan materi yang saya sampaikan juga sudah selesai, sehingga kalian bisa menyampaikan aspirasi kalian dengan bebas dan tidak ada mata-mata dalam dialog yang kalian lakukan”. Penjelasan beliau nemambah semakin bingungnya panitia dan para tamu undangan “sungkan dalam Bahasa Jawa” untuk menyuruh pergi Bapak Lutfi.
Ketidak jelasan acara yang dilaksanakan membuat tamu undangan satu persatu pergi meninggalkan tempat. Hal seperti ini juga membuang waktu yang sebenarnya memberi manfaat tetapi membuat bingung tamu undangan yang meninggalkan acara, mereka ingin menyampaikan aspirasi namun semua itu belum terealisasikan.

Diadakannya dialog “Pemuda Menggugat” sebenarnya baik untuk mengajak mahasiswa aktif untuk membela hak-hak kaum pelajar. Meniadakan kuliah malam, tidak mondar-mandir cari ruang kelas, tidak antri dalam parkir kendaraan, dan nasib mahasiswa cadangan sampai sekarang belum ada titik terangnya. Namun, semuanya sia-sia dikarenakan kurang siapnya panitia dalam merencanakan dialog. Antusias tamu undangan awalnya berseri-seri seakan sirna dalam kebingungan acara yang diadakan BEM UMM. (rzl)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...