Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

DEMI SEKOLAH, ERNA RELA MENJADI PENGEMIS

Nafkah: Erna dan kedua adiknya saat mencari nafkah.
MALANG - Banyak cara yang dilakukan setiap orang untuk bertahan hidup salah satunya seorang gadis kecil bernama Erna. Erna bersama kedua adiknya mempunyai cerita yang berbeda dalam menjalani kerasnya kehidupan di kota Malang. Dia terlahir dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Setiap hari Erna bersama kedua adiknya menyusuri jalan  mencari rupiah menjadi seorang  pengemis. Jalan Bandung menjadi saksi bisu keluh kesah mereka. Erna menjadi pengemis sejak duduk di kelas kelas 2 SD.
Namun, Erna bersama kedua adiknya masih  beruntung, karena mereka bisa bersekolah seperti anak-anak yang lain. Saat ini Erna duduk di kelas 6 di SDN Karangploso sedangkan kedua adiknya Krisna dan Bima masih TK. Saat ini mereka tinggal di daerah Blimbing bersama kedua orang tuanya. Bapaknya bekerja sebagai pemulung dan ibunya bekerja sebagai pengemis sama seperti Erna. Di tengah panasnya terik matahari Erna bersama kedua adiknya tidak pernah lelah mencari uang dengan cara menjadi pengemis. Penghasilan yang mereka dapatkan tidak menentu, biasanya dalam sehari Erna mendapatkan Rp.20.000 - Rp. 30.000.“Saya pernah tidak mendapatkan uang sama sekali dalam sehari,” Ujar Erna.
Pekerjaan ini memang bukan kemauan mereka, namun apalah daya takdir hidup mereka digariskan sebagai pengemis. Hasil yang diperoleh dari mengemis, digunakan untuk membeli beras, biaya sekolah dan kebutuhan  sehari-hari. Saat diwawancarai, Erna mengaku bahwa dia ingin berhenti menjadi seorang pengemis. “ Iya capek kak, pengennya berhenti kak,” ujar Erna.
Erna bercerita bahwa dia setiap hari mengemis dan sebenarnya dia lelah dengan aktivitas ini. Tugas sekolah Erna kerjakan sehabis pulang sekolah, kemudian berangkat mengemis. “Iya pulang sekolah langsung mengerjakan tugas kak kalau ada, kalau tidak ada saya langsung berangkat mengemis kak, pukul 5 baru pulang ke rumah,ujar Erna.
Erna dan kedua adiknya sudah terbiasa berada di jalan raya sehingga mereka tidak merasa takut dengan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang di depan mata. Jarang preman liar lewat di jalan Bandung tempat mereka mengemis, maka dari itu Erna dan adiknya sangat senang. Pekerjaan yang mereka jalani saat ini merupakan kemauan diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang tua. Suka dukanya menjadi seorang pengemis sudah pernah mereka rasakan. Namun, mereka tetap menjalani pekerjaan ini dengan ikhlas. Senangnya menjadi pengemis kadang bisa mendapatkan uang banyak jika banyak yang memberi uang. Sementara untuk duka yang Erna dapat juga ada, kadang hidup di jalanan seperti ini juga berbahaya, Erna pernah ditabrak sepeda. Baginya meski dia seorang pengemis, tetapi tidak lupa untuk belajar di sekolah, karena ilmu adalah bekal untuk mencapai kesuksesan. (sty)


No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...