Foto:
Syahrir Mustafa
|
Rangkaian
acara dikemas dengan apik dan menarik. Dimulai dari hari pertama setelah workshop, dilanjutkan dengan pertunjukan
lerok dengan lakon “Tonggo Tunggal Gedhek” yang disutradarai oleh Cak Lupus
Arboyo. Hari kedua dilanjutkan dengan pertunjukan teater Mikro Tuban dengan
lakon 45’2015 yang disutradarai oleh Wahyu Angga. Hari ketiga Jagongan seputar
teater Jawa Timur bertajuk “Melanjutkan Eksistensi Teater Jawa Timur” dengan
pembicara M. Sinwan (Malang), Rusdi Zaki (Sidoarjo), Eeng Mahendra (Sumenep),
dan Cak Nasrullah (Jombang) yang dimoderatori oleh Autar Abdillah. Hari keempat
adalah puncak dari rangkaian acara di mana hasil workshope dari pembicara-pembicara terbaik Jawa Timur dalam
bidangnya dipertunjukan yang diaktori oleh peserta workshope Jawa Timur. Penutupan tersebut dimulai pukul 19.00 WIB
berlangsung di gedung Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur Surabaya.
Menurut Farid
Samlan, “kegiatan ini sudah dilaksanakan yang kedua kalinya. Pertama
dilaksanakan di Pandaan dan ini yang kedua. Kegiatan ini merupakan program dari
Dewan Kesenian Jawa Timur periode ini. Kami ingin ada sesuati yang beda dan
berkemajuan, khususnya dalam bidang keteateran yang menjunjung tinggi
nilai-nilai lokal.” Tegas ketua pelaksana Jambore
Teater tersebut. Lanjut Farid dalam
wawancara khusus dengan wartawan Cakrawala Post, “ini merupakan salah satu
bentuk menyambung tali silaturahmi dengan teman-teman teater se-Jawa Timur.
Selain itu juga, kami di DKJT ingin mengetahui perkembangan keteateran yang ada
di Jawa Timur.”
Kegiatan
Jambore Teater dengan tema besar “Spirit
Kidungan Teater
Jawa Timur” tahun ini dikemas berbeda dengan tahun
lalu di Pandaan. Tahun ini ada kompetisi Ludruk
dan materi workshope lebih diperdalam
dengan implementasi latihan dan pentas. Pertemuan besar ini melukiskan kearifan
lokal dari setiap perwakilan teater Jawa Timur. Spirit kidungan pun benar-benar
tergambar dalam alunan ilustrasi pentas. (shr)
No comments:
Post a Comment