Daftar Berita

CakrawalaPost Versi cetak

08 December 2015

PUNYA TIDAK PUNYA ASAL CINTA

Malang - Musang atau Luwak bagi pandangan orang awam adalah hewan yang suka memangsa Ayam di pekarangan mereka. Hal tersebut sebernarnya salah, makanan pokok Musang sebenarnya adalah buah-buahan matang dan segar, tetapi ada juga yang memakan daging (Karnivora). Musang selama ini identik dengan hewan pengerat atau hama bagi petani maupun peternak Ayam atau sering dimanfaatkan sebagai penghasil Kopi Luwak yang banyak dicintai para penikmat kopi dengan rasa kopi
yang khas. Bagi sebagian orang awam mungkin akan segera menjauhkan hewan tersebut dari lingkungannya. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Komunitas Musang Lovers Chapter Malang. Mereka justru terlihat lebih akrab dan paham betul mengenai tingkah laku dan seluk beluk hewan tersebut.         
Komunitas yang terbentuk tahun 2011 tersebut dikenal aktif dalam melestarikan hewan Musang. Berawal dari rasa keprihatinan akan populasi Musang dan perilaku manusia yang tidak baik pada hewan ini, serta kecintaan pada hewan ini hingga munculnya keinginan untuk memelihara Musang akhirnya terciptalah Musang Lovers Chapter Malang. Dengan jumlah anggota mencapai seratus lebih, komunitas ini aktif melakukan pendidikan usia dini pada anak-anak demi meningkatkan pemahaman bahwa Musang bukan hama semata dan untuk dibunuh melainkan harus dilestarikan. Pada dasarnya Musang memiliki berbagai macam jenis di antaranya Musang Pandan, Musang Rase, Musang Bulan, Musang Akar, Musang Biul dan Musang Binturong. Masing – masing jenis Musang tersebut memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan dengan jenis Musang yang lainnya. Selain itu meskipun musang berasal dari satu jenis, tetapi mereka juga memiliki perbedaan berdasarkan daerahnya masing-masing.
Berbagai event telah diikuti oleh komunitas ini, seperti Gathering Nasional pada tahun 2012 di Jakarta hingga kontes Musang di beberapa kota. Musang Lovers Chapter Malang rutin melakukan kegiatan kumpul bersama anggota yang dilakukan pada hari Jum’at sore dan Minggu pagi di Car Free Day Ijen Malang. Tidak hanya sekedar kumpul, mereka juga mengajak pengunjung untuk lebih dekat dengan Musang. Tidak jarang ada pengunjung yang antusias untuk bertanya tentang hewan tersebut bahkan juga masih ada yang tidak tahu nama hewan tersebut. Seperti yang dituturkan oleh mas Ade yang kerap disapa mas Landak, salah satu anggota Musang Lovers, “Musang atau Luwak ini, apabila mereka dibiarkan hidup di sekitar pemukiman warga atau perkebunan dapat membasmi Tikus yang menjadi hama. Jadi, apabila Musang atau Luwak banyak diburu maka secara otomatis perkembangan Tikus dapat berkembang dengan cepat. Tetapi di era sekarang banyak orang yang memelihara Musang dengan tujuan dijadikan hewan peliharaan. Musang mulai menjadi sahabat manusia, bahkan mereka mendapatkan perawatan khusus dari pemiliknya,” ujarnya.

Komunitas yang diketuai oleh Arie tersebut sebenarnya adalah bagian dari Musang Lovers Indonesia yang juga banyak tersebar di kota-kota maupun daerah lain. Banyak pro-kontra mengenai keberadaan komunitas ini, terutama terkait dengan kelestarian hewan ini di habitatnya. “Setiap orang punya pemahaman yang berbeda-beda dalam melestarikan, mungkin dari komunitas berbicara mereka berhasil mengembangbiakan dibandingkan orang awam yang tidak tahu apa-apa, tapi tidak sedikit juga Musang banyak yang mati karena orang awam menganggap si hewan adalah hama. Bisa terjadi ditangkap oleh pengepul dan diselamatkan oleh komunitas, karena pengepul tahu adalah bagaimana cara mereka menyambung hidup mereka sendiri, bukan menyambung hidup si hewan, tapi tidak sedikit juga pengepul yang juga melestarikan si hewan dengan diternak. Ada juga ketika si hewan dilepas ke alam, akan tertangkap lagi karena adanya pengepul, semua tergantung oleh sebagaimana jauh pemahaman kita terhadap kata melestarikan tersebut, selama hal tersebut positif kenapa tidak?,” ujar Arie. Hingga saat ini Musang Lovers Chapter Malang sekitar 80% anggotanya memiliki Musang. Untuk menjadi anggota Musang lovers tidaklah wajib memiliki Musang, cukup mempunyai kecintaan terhadap hewan apa pun terutama Musang. (rez)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...