Mungkin
ketika anda membaca kata-kata Es Tawon yang terbenak di pikiran anda adalah es
yang ada Tawonnya. Sayangnya, perkiraan anda tersebut salah besar, karena Es
Tawon bukanlah es yang ada tawonnya.
Justru
sebaliknya, pembeli akan disajikan kenikmatan tersendiri oleh pemilik warung Es
Tawon itu. Jika sekilas kita menoleh ke warung Es Tawon tersebut tidak ada yang
special, namun, Sri Utami si pemilik warung akan menyajikan suatu yang dingin
dan menyegarkan untuk tenggorokkan anda. Tenda yang sudah
lusuh dan sedikit robekkan menandakan bahwa warung ini sudah lama berdiri.
Minuman
khas Malang itu ada sejak tahun 1955. Tersebutlah Yamina pendiri pertama Es
Tawon. Dulu, Yamina hanya membuat usaha kecil-kecilan yaitu menjual es biasa.
Namun, semakin hari semakin banyak orang yang datang ke warung kecilnya hanya
ingin merasakan Es Tawon buatannya. Nama Es Tawon sendiri bukan Yamina yang
memberinya. Namun, masyarakat yang membeli es tersebut. ketika Yamina mendirikan
untuk pertama kali ia memberi nama ‘Es Ngisor Pohon Asem’ yang artinya
es yang berada di bawah Pohon Asam. “Banyak Tawon yang berkerumun di sekitar
toples yang mewadahi gula cair. Kemudian semakin hari semakin banyak Tawon yang
berkerumun sampai ada yang mati di dalam toples. Nah, semenjak itu banyak orang
menyebutnya Es Tawon, karena di sekitar toples itu dikerumuni Tawon,” cerita
Sri Utami penerus dari ibunya Yamina yang telah lama meninggal.
Pada
awalnya Es Tawon terdiri dari Kacang Hijau, Alpukat dan Tape. Namun, seiring
berjalannya waktu Sri Utami mengadakan variasi menu di antaranya es Kacang
Hijau, Es Campur, dan lain-lain. Sekarang campuran yang biasa ada yaitu Tape, Cincau,
Dawet, Ketan Hitam. Bahan-bahan yang digunakan sangat akrab di telinga
masyarakat saat ini seperti yang telah disebutkan di atas. Sri Utami membuat Es
Tawon itu sama dengan dulu ketika ibunya membuat Es Tawon.
Manis,
segar, dan nikmat itulah rasa yang akan anda peroleh jika anda minum Es Tawon.
Seketika rasa dahaga dan haus hilang tergantikan dengan rasa segar. Bedanya
antara Es Tawon dengan Es Campur lainnya adalah ketika menikmati es ditemani
segerombolan tawon yang sibuk mencicipi gula yang sudah dicampur dengan sirup.
“Serbuan tawon itu yang membedakan es ini. Kalau dari segi isinya sebenarnya
sama saja dengan Es Campur, tapi karena dikerubuti tawon, es campur ini
dinamakan Es Tawon,” ungkap wanita 46 tahun itu. Sri Utami menyajikan Es Tawon
dengan berbagai menu mulai dari Es Campur biasa sampai Es Kacang Hijau.
Warung
yang telah 58 tahun berdiri ini memiliki satu cabang yaitu di jalan Hamid
Rusydi. Es Tawon ini tidak hanya dikenal di daerah Malang saja, namun sudah
terkenal hingga luar Malang. Sudah banyak yang berkunjung ke warung Sri Utami
dengan dagang unggulnya yakni Es Tawon ini hanya untuk merasakannya seperti,
artis ibu kota Ayu Tingting, dan juga Benu Belu serta program acara kuliner di
berbagai televisi swasta sudah pernah meliput tentang Es Tawon milik Sri Utami.(sop)
No comments:
Post a Comment